Apakah Anda tergolong mudah jatuh cinta saat berlibur? Bisakah rasa selangit itu bertahan lama? Bagaimana mengontrol syahwat agar tidak kebablasan? Namun yang lebih penting, jangan biarkan pulang liburan membawa oleh-oleh patah hati. Cinta bermekaran saat berlibur umum terjadi, karena suasana lebih romantis daripada di rumah. "Tidak ada kegiatan rutin harian, beban pekerjaan dan tubuh secara alami siap menghadapi pengalaman baru," tulis Susan Quilliam, terapis seks pada portal Ivillage.
Bagi yang mudah jatuh cinta, beberapa tips sepertinya tidak ada salahnya diikuti agar tidak ada post holiday, yang terkadang mengharu-biru, bahkan mengganggu pikiran hingga sekian waktu.
Pertama, jangan terlalu berharap serius dengan cinta yang terjalin saat liburan. Kalau Anda merasa mudah jatuh hati, demikian pula dengan pria atau perempuan yang dijumpai selama berlibur. Ingatkan diri Anda bahwa ini hanya sesaat, untuk beberapa hari saja. Apalagi jika Anda adalah orang yang sudah memiliki pasangan tetap.
Karena itu hindari janji bertemu kembali, memberikan nomor telepon atau e-mail. Kecuali jika Anda memang berniat mencari pasangan saat berlibur dan siap dengan kejadian selanjutnya.
Kedua, terkadang seks semasa liburan menjadi tidak terkendali. Kenapa? Karena pemikiran sesaat itu. Jika tidak melakukan saat ini, kapan lagi? Bukannya kesempatan bertemu dengan pria atau perempuan ini hanya hari ini? Dorongan nafsu seks lebih tinggi karena sensasi itu dan suasana rileks serta alkohol.
Namun jangan lupa, seks selama liburan adalah biang penyakit.
Ketiga, mengontrol emosi. Jangan habiskan waktu berlibur dengan satu orang saja. Walaupun dia adalah pria atau perempuan yang dijumpai pertama kali dan cukup menyenangkan. Jika sudah melibatkan rasa terikat, hubungan singkat itu dengan segera berbuah konflik.
Atau jika satu pihak terlalu jatuh cinta, yang sebelahnya biasa-biasa saja, rasanya rugi bandar kalau harus patah hati. Bergembira dengan banyak orang lebih menyenangkan, bukan?
Keempat, jika Anda berusia di atas 30 tahun dan secara keuangan sudah cukup mapan untuk menikmati liburan, dengan kelompok yang berada pada strata yang sama, kemungkinan jatuh cinta cukup besar dan berharap untuk ada komitmen jangka panjang. Lagipula, sepertinya menemukan orang yang cukup cocok dan enak diajak bicara.
Bila demikian adanya, saat pulang liburan, mulailah menjalin hubungan dari awal. Buat kencan pertama yang hanya sekadar ngopi sore-sore. Tidak ada hubungan seks apalagi membicarakan komitmen. Dalam kondisi normal, lihat perkembangannya.
Jika serius, bersyukurlah. Jika ternyata biasa-biasa saja, tidak ada salahnya untuk menambah teman, bukan?
Ceritera yang paling seru adalah romantika beda budaya. Menjalin hubungan dengan orang lokal amat mudah dilakukan karena sama-sama menguntungkan. Sekali lagi perlu diingat, bukan cuma Anda yang banyak pengalaman dengan cinta sesaat, demikian pula orang lokal tersebut. Kalaupun setrumnya terlanjur kuat, bersiap pula menghadapi benturan beda budaya dikemudian hari.
Sebelum menjalin hubungan serius, sebaiknya undang yang bersangkutan ke tempat Anda dan memahami lingkungan dan budaya baru. Demikian pula dengan lingkungan keluarga. Rasakan saat-saat kehidupan normal dan suasana rutin. Lihat perkembangannya.
Sebelum terjebak memikirkan yang lebih rumit, sebaiknya nikmati sajalah liburan Anda sepuas-puasnya. Bukankah tujuan cuti hanya untuk bersenang-senang?
Read more ...